Wednesday, September 27, 2006

Melayani Tanpa Bayaran, dari John Wesley sampai Rick Warren

Anda pernah mendengar kisah Rick Warren, penulis buku "The Purpose Driven Life" yang terkenal itu? Umat Kristen Indonesia mendapatkan berkat yang luar biasa dengan kehadiran Rick Warren pada 10-11 Juli 2006 yang lalu dalam acara "Purpose Driven Conference" di Istora Senayan Jakarta. Dalam acara ini, Rick Warren juga menyampaikan isi hatinya. Ia mengemukakan tentang tujuan hidupnya, apa yang ia dan isterinya dapatkan dalam menghadapi penyakit kanker yang diderita isterinya sampai kepada ketenaran yang didapatkannya karena buku yang ditulisnya terjual lebih dari 20 juta copy. Tetapi lebih daripada pengalaman hidupnya, komitmen hidupnya pun sangat luar biasa. Ia mengatakan, walaupun dia mendapatkan banyak uang dari hasil penjualan bukunya, ia dan keluarganya tidak akan merubah gaya hidup mereka. Anda bisa membayangkan, lebih dari 20 juta copy terjual! Ia bukan saja menjadi tenar tetapi juga kaya mendadak. Akan tetapi ia tidak lantas pindah ke rumah yang baru, tetapi ia tetap tinggal di rumah yang sudah ditempatinya selama 16 tahun. Ia juga tidak mengganti mobil baru, ia memakai mobil yang digunakannya selama enam tahun. Saya teringat akan John Wesley yang pernah berkata, "Penghasilan bertambah tidak seharusnya pengeluaran bertambah, tetapi pemberian yang meningkat." Di mana John Wesley sepanjang hidupnya ia telah memberikan sekitar 30 juta poundsterling yang dihasilkannya selama hidupnya, terutama melalui karya-karya tulisnya yang diterbitkan. John Wesley sedikitnya telah menulis 4 jilid komentar atas keseluruhan Alkitab; kamus bahasa Inggris; 5 jilid buku filsafat umum; 4 jilid buku sejarah gereja; kisah-kisah sejarah Inggris dan Roma; tata bahasa Ibrani, Latin, Yunani, Perancis dan Inggris; 3 buku tentang pengobatan; 6 buku tentang musik gereja; 7 buku kumpulan khotbah dan kertas kerja yang kontroversial. Dia juga mengedit perpustakaan 50 buku yang dikenal sebagai "Perpustakaan Kristen"

Kita sering mendengar orang berkata bahwa hidup sekarang ini susah, segala sesuatu serba mahal, belum lagi gaji tidak kunjung naik! Di zaman yang susah begini, pernahkah Anda mem-pertanyakan pada diri Anda sendiri, bagaimana jika Anda tiba-tiba mendapat suatu keuntungan besar dan menjadi "Orang Kaya Baru". Apa yang akan Anda lakukan? Saya pernah menyaksikan info-tainment di televisi, beberapa artis yang kaya mendadak karena ketenaran dirinya ataupun ketenaran pasangannya, langsung mengubah gaya hidup mereka. Mungkin Anda juga akan mengubah gaya hidup Anda; pindah ke perumahan elite, membeli mobil baru, dlsb. Impian sudah menjadi kenyataan!

Anda ingin tahu apa yang dilakukan Rick Warren dengan kekayaannya dan ketenarannya? Ada empat hal yang dilaku-kan Rick dengan kekayaannya: Pertama, Rick mengatakan, "Saya tidak akan mengubah gaya hidup saya."; Kedua, Rick berhenti menerima gaji dari gereja di mana ia melayani atas keinginannya sendiri; Ketiga, dia juga menghitung kembali semua gaji yang telah dia terima selama 24 tahun terakhir sejak dia memasuki gereja dan mengembalikannya. "Melayani Tuhan tanpa memungut bayaran," katanya; Keempat, Rick dan isterinya, Kay Warren, menyumbangkan penghasilan mereka kepada tiga yayasan; "Acts of Mercy", yang melayani mereka yang menderita AIDS, "Equipping the Church", yang melatih pemimpin-pemimpin gereja di negara-negara berkembang, dan "The Global Peace Fund", yang membantu mereka yang miskin, yang sakit dan yang buta huruf; Kelima, ia membalikkan perpuluhan. Jika selama ini orang memberikan 10% kepada Tuhan, tetapi Rick memberikan 90% dari seluruh penghasilannya dan hanya menggunakan 10% untuk dirinya! "Setiap kali saya memberi, itu mematahkan cengkraman materialisme dan membesarkan hati saya, menjadi seperti Yesus yang murah hati," demikian ungkap Rick. Mendengar perkataan ini, sekali lagi saya teringat akan John Wesley, di mana ia mengatakan, "Jika saya mempunyai uang, saya akan memberikannya secepat mungkin sehingga uang tersebut tidak berada dalam hati saya."
Tentu saja, Anda tidak harus menjadi kaya dahulu untuk dapat melakukan apa yang Wesley atau Rick Warren lakukan. Lihatlah saudara-saudari seiman Anda di gereja Anda, mereka membutuhkan perhatian Anda, mereka butuh doa Anda. Jika Anda tidak mempunyai kekayaan untuk diberikan, mengapa tidak memberikan waktu Anda? Mari kita "melayani Tuhan tanpa memungut bayaran" dengan segala kekuatan yang ada pada kita, uang kita yang tidak seberapa, waktu yang semua orang sama banyaknya, yaitu 24 jam. Kita mungkin tidak memiliki kekayaan sebesar Wesley atau Rick Warren tetapi kita bisa memiliki iman seperti mereka. Marilah kita melayani Dia, Si Pemberi hidup!?

1 comment:

Anonymous said...

Kata amatir telah mengalami definisi ulang selama bertahun-tahun dan telah kehilangan makna aslinya. Dalam bahasa Inggris kata amateur berasal dari bahasa Latin amore, yang berarti "suka atau mengasihi". Seorang amatir adalah seseorang yang melakukan sesuatu hanya karena ia dengan sukarela melakukannya.
Dalam pemikiran zaman sekarang, seseorang yang menerima pembayaran membuatnya masuk ke kategori "lebih tinggi", yaitu kategori profesional. Alasannya adalah jika seseorang bersedia membayar jasa Anda, Anda pasti sungguh bagus. Sedangkan, seorang amatir biasanya dianggap memiliki tingkat keahlian atau talenta yang lebih rendah.
Namun, ketika membaca Alkitab, saya melihat suatu hirarki nilai yang berbeda. Di zaman Yesus, para profesional dalam bidang agama menggunakan posisi mereka untuk mendapatkan kekuasaan atau menjadikan jabatan sebagai batu loncatan untuk mencapai suatu jabatan yang lebih tinggi dan martabat bagi diri mereka sendiri dan bukan untuk melayani sesama. Yesus tidak memilih mereka yang bijaksana, berkuasa atau dihargai dalam pandangan manusia (1 Kor. 1:26). Dia memilih mereka yang bersedia mengikuti-Nya dan dilatih dalam pelayanan kasih.
Di zaman sekarang, situasinya hampir sama. Allah masih mencari para "amatir", yaitu mereka yang bersedia melayani Tuhan karena mereka melakukannya dengan sukarela. Dipenuhi dengan kasih kepada Yesus, kiranya kita, seperti para murid dan rasul-Nya sebelum kita, menyatakan kasih Allah kepada dunia dengan mengikuti teladan Kristus dalam mengasihi dan melayani sesama.

Bethlehem-PLG